Kalurahan BLEBERAN

Bukan 'menegakkan benang basah', alam sudah tiba waktunya kita nikmati, dan tidak sekedar alam sebagai hiburan, melainkan alam sudah menjadi hal yang wajib perlu kita lestarikan, kita abadikan, kita peluk erat sebagai rekan hidup. Bahkan perlu kita hayati secara obyektif, adil, bahkan sportif maupun secara  kesucian. Dunia sudah berubah, dari sejak pola sampai tatanan, sejak dari kekentalan menjadi hal yang sudah mencair. Es sudah tak begitu padat lagi, ia sudah mencair sedemikian rupa sehingga manusia rubah dengan sendirinya, secara otomatis. Dunia perkotaan katakanlah, ia menjunjung nilai kehidupan dengan pola pemikiran yang dirasa, dititi, diobservasi dengan semampu dan seglamour yang ia mampu sesuai tataran kebutuhan diatas primer. Namun perputaran arah jarum jam tidak bisa ditebak, direncanakan, bahkan diprogram. Orang orang perkotaan sudah mulai menghayati tidak hanya sebagai kebutuhan hiburan jasmaniah, melainkan membaur dengan rasa  ruhani yang utuh, religi dengan tingkatan pembacaan alam yang sempurna, karya Agung Sang Pencipta Tuhan Yang Kuasa, alam sudah mulai bahkan tidak hanya mulai, sudah terlaksana sebagai tempat untuk merefreshkan fikiran dan sebagai pelarian untuk menghindari kecamuk problem kehidupan. Polusi udara, lalu lalang kesibukan dari pagi hingga matahari lepas dari ufuknya. Alam adalah sahabat, ia sebagai teman curhat, ia sebagai teman penghibur, ia sebagai tempat yang wajib dikasih sayangi, sebagaimana kita sebagai manusia mengkhalifahi batu, air, tumbuhan dan lain sebagainya. Jagalah alam, lestarikan dengan cinta kasih, karena ia tanpa engkau sadari sebenarnya menjagamu dari ketidakseimbangan menjadi keseimbangan hidup. MHD