Kalurahan BLEBERAN

Cegah stunting sejak Dini

Sida_blb 11 oktober 2019. Pemerintah Desa Bleberan melihat pencegahan stunting menjadi program prioritas yang segera harus ditangani. Sesuai dengan usulan prioritas yang diusulkan di Program inovasi Desa, pemerintah Desa Bleberan selalu mengalokasikan dana ADD untuk program pencegahan stunting. 

Untuk mencegah terjadinya stunting pada anak yang ada di Desa Bleberan, pemerintah desa bleberan mengadakan pelatihan upaya pencegahan stunting yang bekerjasama dengan TA-PSD P3MD Kab. Gunungkidul, mengadakan pelatihan kepada kader sehat dan kader yandu yang ada di Desa Bleberan. Pelatihan ini di ikuti oleh 45 peserta, masing-masih adalah perwakilan kader dari 11 padukuhan yang ada di Desa Bleberan. 

Dalam sambutannya, kasi pelayanan Desa Bleberan Nur arifin menyampaikan bahwa penangan stunting ini harus dilaksanakan dengan serius, karena dalam data kesehatan, desa bleberan masih terdapat anak yang mengalami stunting. Harapannya di tahun 2020 nanti kasus stunting dapat di tekan sehingga tidak ada anak lahi yang mengalami stunting. Desa juga sudah menganggarkan lebih dari 10% dari dana desa untuk bidang kesehatan. Harapannya, setelah pelatihan ini nanti kader sehat dan yandu Desa Bleberan bisa memberikan penyuluhan ibu hamil dan juga menidentifikasi pertumbuhan anak, sehingga tidak ada lagi stunting di Desa Bleberan. 

Sebagai Narasumber pelatihan ini adalah Drs. Erastus Dana Susanta, beliau adalah pendamping Desa Sekabupaten Gunungkidul. Beliau dengan penuh semangat, memberikan materi tentang pengertian stunting, tanda-tanda stunting, identifikasi masalah stunting, cara penanganan stunting, dan beliau juga langsung memberikan pelatihan cara mengisi administrasi untuk laporan setiap bulan agar stunting terdeteksi sejak dini. Beliau juga mengajarkan bagaimana menggunakan tikar pintar untuk mengukur balita dalam pertumbuhannya termasuk kategori stuntung apa tidak.  

Saat di temui crew sida, salah satu peserta surati menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat sekali. Bagi kami selaku kader desa, setelah mengikuti pelatihan ini sudah ada gambaran tentang penangan stunting dan siap praktik pada saat yanduan nanti. Harapannya, pemerintah Desa nantinya memberikan tambahan alat yang digunakan saat posyandu di dusunnya masing-masing.