PADUSAN

SIDA BLEBERAN 26 Mei 2017 16:25:35 WIB

"PADUSAN" 

Bermacam macam cara bagaimana manusia ingin lebih menghamba kepada Tuhannya, proses menuju pematangan religiusitasnya penuh keunikan, tanpa pemaksaan kehendak maupun ikatan yang sangat menakutkan, tidak demikian. Yang terpenting hapy hapy penuh keikhlasan total. Seperti judul yang terpampang diatas juga tidak ada perekayasaan kata kata  maupun kalimat yang dibuat buat, itu hanya terjadi begitu saja dari Tuhan melalui pancaran cahaya-Nya lewat syaraf syaraf lantas tertransfer kejari jemari dan terjadilah bentuk tulisan yang anda baca ini. Entah tulisan ini masuk besok atau lusa, yang jelas hari ini sudah tertulis dan insyaallah nanti malam kaum Muslim melaksanakan sholat tarawih. Detik ini, menit ini, jam ini banyak lalu lalang orang orang berduyun duyun untuk melaksanakan padusan, kalau dibahasakan secara nasional ya mandi untuk memasuki bulan suci Ramadhan, mandi Sunnah bagi para pemeluk Muslim, kecuali anda anda yang berhadast besar lantas jangan dikategorikan mandi Sunnah, ia harus wajib. Maka tak begitu heran, dingin nggak dingin tetap padusan. Nikmat betul padusan, ya Ramadhan gitu loh.... Membludaklah kolam kolam, membludaklah danau danau, membludaklah pantai pantai dan sungai. Pesta pembersihan. Ya begitu macem macem manusianya, memang berdasar atas Sunnah Rasul dan ada yang memang ingin menikmati liburan. Itulah manusia..

Tapi satu dua tiga coba tengoklah kanan kiri anda, kepastian yang terjadi ada juga rasa religiusitas yang tinggi, rasa ingin menyatu kepada Tuhannya, sehingga acara padusan diselenggarakan secara totalitas dan se-khusuk khusuknya. Ada yang menyendiri dipojok pojok danau, ada yang menyendiri dikamar mandi dengan bacaan bacaan tertentu, ada juga yang tidak keluar rumah dan hanya memakai padasan untuk padusan. Keunikan seperti itu sangat begitu menggelikan, bagai dentuman humor humor kocak, namun serius. Ia tidak sanggup menampung air dibak mandi, karena keterbatasan ekonomi, satu padasanpun sudah cukup untuk bermandi satu dua orang. Catatan hidup penuh warna, pengalaman yang sangat unik, dan tidak pernah tercatat dalam sejarah. Pak Camat, Pak Lurah tidak perlu tau akan kelucuan semacam itu, tetapi terpaksanya tau ya tidak berdosa. Dan tidak perlu dicatat dibuku memoar kantor, kecuali jika padasan itu tadi dilempar lantas kena kepala istrinya dan meninggal, baru Pak Lurah mencatat secara khusus. Bahwa  yang terjadi adalah kematian yang sudah bertakdir, namun yang perlu di perhatikan adalah apa yang menyebabkan kematian itu sendiri.

Oh padasan.....

Salam Ramadhan. MHD-HR

Dokumen Lampiran : PADUSAN


Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar