TRADISI ZIARAH KUBUR

SIDA BLEBERAN 29 Mei 2017 22:04:52 WIB

TRADISI:

 

KEBUDAYAAN ISLAM 

 

Menggoran adalah sebuah Dusun paling barat wilayah Gunungkidul, yang bersebelahan dengan Dusun Ngrancang dan Srikoyo. Dengan tata letak yang sangat kental dengan tradisi serta adat yang berlaku, entah itu kebudayaan yang bersifat normatif adat ataupun kebudayaan yang bersifat religi. Dan disitulah terangkum dalam manusia, kultur, dan kemasyarakatan. Pengembangan secara pesat yang teradopsi dari kultur Arabian maupun kultur Jawa itu sendiri. Misal contoh yang berkembang dekade akhir akhir ini adalah budaya ziarah kubur, yang tentu saja memang ziarah kubur sudah berlaku sejak berabad abad silam. Namun ziarah kubur yang terbilang unik dan penuh keakraban itu baru saja digalakkan dengan penuh kekhusukan dan fokus penuh cinta kasih antara manusia, leluhur, dan Tuhan itu sendiri. Belum lama ini seperti diungkap oleh Muslimat sebagai seorang tokoh  masyarakat sekaligus mantan Kaum Dusun Menggoran "Memang ziarah kubur sudah berlaku sejak zaman Rasulullah, namun yang sering dilakukan masyarakat Menggoran terutama untuk menziarahi leluhurnya di makam Menggoran itu sendiri biasanya dilakukan setiap sehabis sholat Idhul Fitri ataupun malam hari H tradisi Rasulan. Namun Alhamdulillah sejak saya awali untuk beristiqamah berziarah kubur sejak 2010 awal, maka saat ini mulai 2013 masyarakat sekitar sudah mulai berbondong bondong untuk berziarah kubur setiap kamis sore dimakam Menggoran, dan Alhamdulillah lagi sudah diikuti oleh warga Srikaya". Ungkap Muslimat selaku mantan kaum sekaligus pendiri pertama group tabuh jedor tradisi islami dikampung Menggoran.MHD-HR

Dokumen Lampiran : TRADISI ZIARAH KUBUR


Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar