SINAU MENGIGAU NGOMONG TIDAK

SIDA BLEBERAN 05 September 2017 23:27:13 WIB


SINAU MENGIGAU NGOMONG 'TIDAK'


Tak semegah apa yang kita sangka dan bayangkan. Seabrek keinginan, cita cita, angan angan hanyalah buih motivasi menuju hal yang belum tentu berhasil, syukur berhasil. Itulah pengharapan. Lantas ambil jalan lewat doa doa, mantra mantra, olah nafas dan sedikit kepulan asap dupa atau secuil kemenyan. Jikalau benar benar sibuk dan tak ada waktu untuk melakukan sendiri dengan alasan takut keinginan tidak terkabul, maka banyak jalan untuk menempuhnya, segudang dan seabrek spiritual intri wiri disamping kanan kiri kita. Masa bodoh dengan letupan mulut orang orang dengan kata cibiran musyrik, bid'ah, dan tahayul. Yang penting tujuan tercapai. Itupun baru sekedar pengharapan. Toh jika gagalpun masih ada sepotong kalimat untuk membesarkan hati, entah dengan kalimat 'kawula mung wayang' atau dengan kalimat 'Tuhan hanya menilai usahanya bukan hasilnya'. Macem macem pelik hidup. Walaupun tidak semua meneriakkan dengan mulut, hati tetap dan pasti mengiyakan. Susah sekali untuk bilang 'tidak', walau nanti tanpa kita sadari igauan selalu berkata lain, sebab hidup tidak lepas dari kelurusan, kelicinan, bahkan keterpelesetan. Belum lagi jika masuk dunia citra lagi pencitraan, suci lagi pensucian, kotor lagi pengotoran, lebih pelik lagi. Trus kapan mau benar benar suci murni? Bukan urusan kita, kita perlu belajar dulu bagaimana cara curhat dengan membisiki Tuhan. Ya harus Tuhan. Kita tidak bisa menentukan secara pasti apa yang akan terjadi besok. Walaupun sebenarnya kita diberi hak untuk menentukan pilihan mana yang benar dan mana yang tidak benar, mana yang jelas dan mana yang samar. Kita hanya mampu mengira apa yang belum terjadi, menelaah dan mengobservasi apa yang sudah terjadi. Susahnya ngomong 'tidak', dan barangkali sedikit punya peluang untuk mengigau ngomong 'tidak', disituasi apapun, dikondisi apapun. Bahkan dihampir setiap penjuru batin untuk belajar ngomong 'tidak' untuk menentukan lima tahun yang akan datang.... Ayo belajar mikir bareng•

MHD-HR

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar