WASATH ADALAH SIRATHAL MUSTAQIM
SIDA BLEBERAN 29 Oktober 2017 11:27:23 WIB
*WASATH (MODERAT) ADALAH SHIRATHAL MUSTAQIM (JALAN YANG LURUS)*
Islam mengajarkan umatnya untuk menjadi umatan wasathan (umat yang moderat). Menjadi moderat adalah tuntunan agama agar umat Islam bisa menjadi saksi bagi umat lain. Jalan moderat adalah shirathal mustaqim bagi umat Islam.
Apa hubungan wasath dengan shirathal mustaqim?
Hubungan tersebut bisa ditemukan pada arti wasath sendiri. Tuntunan untuk menjadi wasath itu disebutkan dalam surat al-Baqarah 143:
Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.
Kata wasath umumnya ditafsirkan dengan khair (terbaik) dan 'adl (adil). Jadi, wasath mengandung dimensi terbaik dan keadilan atau terbaik dalam keadilan.
Apakah moderat itu?
Pada dasarnya moderat bermakna jalan tengah. Wasath adalah posisi di antara dua titik ekstrim, yang dalam Arab disebut sebagai ujung berlebihan) dan ujung mengabaikan). Jadi, moderat ibarat posisi tengah dari dua bandul timbangan.
Berikut adalah contoh aplikasi sikap wasath. Adil bisa dipahami sebagai sikap: "Tidak menzhalimi dan tidak dizhalimi". Muslim terbaik adalah yang tidak menzalimi orang lain dan tidak bisa dizalimi orang lain karena kebijaksanaannya. Bijaksana adalah kemampuan lepas dari madalah dengan menemukan pilihan terbaik.
Contoh lainnya adalah dermawan dan keberanian. Dermawan adalah posisi tengah antara "pelit" dan "boros/ berlebihan dalam tasharuf". Keberanian adalah posisi tengah antara "penakut" dan "ngawur/ nekat".
Dengan demikian, sikap moderat terkait dengan kemampuan kemilih sikap atau jalan yang tidak ekstrim.
Hubungan wasath dengan shirathal mustaqim sendiri ditunjukkan dalam surat al-Fatihah ayat6-7:
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al-Fatihah : 6-7)
Shiratal mustaqim dalam al-Fatihah 6-7 tersebut dipahami sebagai jalan "Bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang tersesat.
Nabi Muhammad menggambarkan itu dengan Yahudi) dan dengan (Nashara). Tentu kita bertanya mengapa Yahudi merepresentasikan "yang dimurkai" dan Nashara dengan "yang tersesat".
Yahudi dimurkai karena mereka adalah kaum yang pandai, cerdas, diberi banyak petunjuk melaui banyak nabi, tetapi mereka tidak mau tunduk, tidak mau menerima hidayah, dan tidak mau mengamalkan. Mereka tahu, tapi tidak mau.
Sementara itu Nashara digambarkan sebagai orang-orang yang saleh dan rajin ibadah tetapi tersesat karena kurangnya ilmu. Alquran memuji para rahib Nasrani ataskesalehan mereka, tetapi juga mengecam mereka karena tahrif (pengubahan kitab suci) dan menjadi ingkar karena pandangan tauhidnya yang tidak lurus.
Jadi, shirathal mustaqim itu menjadi jalan tengah (posisi moderat), antara 1) berilmu tetapi tidak mau mengimani atau menjalankan dan 2) suka beramal, tetapi tidak punya ilmu sehingga rawan kesasar. Tidak berlebihan ketika di pesantren dulu ada ungkapan "tidurnya orang berilmu lebih ditakuti setan daripada shalat sunnahnya orang yang tidak berilmu."
Kesimpulannya wasath adalah jalan ilmu dan amal dan jalan segala kebajikan karena kebajikan sejati adalah yang moderat. Moderat adalah jauh dari dua kutub berlebihan, baik dua kutub itu adalah keburukan maupun kutub itu adalah kebaikan yang tidak pada tempatnya. Umat Islam dituntun Alquran untuk menjadi umat miderat agar bisa menjadi saksi baginumat lain menuju jalan yang lurus.
Wallahu a'lam
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- PENGISIAN LOWONGAN PAMONG KALURAHAN BLEBERAN TAHUN 2024
- PENINGKATAN KAPASITAS BAMUSKAL DAN PEMKAL BLEBERAN
- SOSIALISASI CHILD SAFEGUARDING ( PERLINDUNGAN ANAK ) DI KALURAHAN BLEBERAN
- APBKal BLEBERAN TAHUN 2024
- LPJ APBKAL KALURAHAN BLEBERAN TAHUN ANGGARAN 2023
- EVALUASI DAN MONITORING LEMBAGA PKK DI BLEBERAN
- PENYERAHAN INSENTIF GURU TPA