BERBAYANG

SIDA BLEBERAN 16 Mei 2020 23:03:45 WIB

 

Berbayang seribu guratan masa silam.
Terbesit di ruang semediku untuk mematuhi sejuta nafas angin.
Perjumpaan sejatilah yang membawa bayang-bayang itu muncul bersamaan dengan Syeikh Swaraning Asepi dan Sanghyang Semar sampai Sabdopalon.
Bermilyar-milyar jam yang lalu asap melambung tipis di sela-sela lereng Merapi berpijak.
Gunung Slamet pun bersaksi adanya.
Menggugah sabda alam atas hening segala takdir bisu.
Nur Muhammad memancar, keilmuan dan teori-teori modern tentang alur percikan dahsyat Big Bang menggumpal di segenap peristiwa memoar alam bawah sadar manusia.
Dan Syeikh Subakir pun meredakan amarah, mendinginkan segala suasana.
Tanah Jawa yang unggul dan penuh kedahsyatan misteri membawa ke sentral utama para pemeluk hening.
Nun jauh di sana, gemerlap hasil Hembus Tuhan Semesta Alam, mengental dan tak mencair kembali.
Atas Kun-Nya, berbingkai-bingkai ruang kepekatan yang tak mudah dijangkau buah alam fikir manusia.
Tertunduk lesulah, merasa kecillah, di bawah Naungan-Nya.

Agus Pratama
Menggoran, 2020

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar